MAPALA ALFEDYA

MAPALA ALFEDYA
Logo MAPALA ALFEDYA

Selasa, 22 Desember 2009

CONTOH PROPOSAL

Seiring berjalannya tahun 2009 yang diharapkan adanya perubahan dan meningkatkan aktivitas serta kreativitas Mahasiswa,Pelajar ,dan Pemuda di daerah maupun di wilayah sumatra selatan bahkan secara nasional.
Dimana pada saat sekarang upaya-upaya Pemerinta dalam mengatasi permasalahan mengenai kepemudaan terutama dalam menyelesaikan tentang narkoba,sex bebas, dan kegiatan lainnya yang dapat menurunkan semangat dari para penerus-penerus bangsa, hal ini juga menjadi program dari kelompok mahasiswa dalam menjalankan Regenerasi Anggota.
Maka kami Mahasiswa Pencinta Alam Alfedya Fakultas Ekonomi Muhammadiyah Palembang bermaksud mengadakan kegiatan yang bernama ’’ ALFEDYA CLIMBING COMPETITION MAPALA ALFEDYA ’’

Kegiatan ini bernama “ALFEDYA CLIMBING COMPETITION MAPALA ALFEDYA”

Bentuk kegiatan
1. PANJAT DINDING TINGKAT REGIONAL SUMATRA
2. DONOR DARAH

Kegiatan ini bernama “”

Maksud Dan Tujuan :
• Meningkatkan tali silaturahmi antar sesama Mahasiswa Pencinta Alam yang ada di kota Palembang dan pemuda/i
• Meningkatkan rasa Sportivitas pada generasi muda
• Membantu keluarga Miskin
• Memerangi Narkoba dan Sex bebas.

Hari / Tanggal :
Waktu : Pkl.08.00-17.00 Wib
Tempat : Lapangan Parkir Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang

• Tri Dharma Perguruan Tinggi
• Kode Etik Pencinta Alam lndonesia
• Program Kerja DPH Mapala Alfedya

1. SUSUNAN KEPANITIAAN
2. ANGARAN DANA
3. JADWAL KEGIATAN

• Sispala (SISWA Pencinta Alam) Tingkat Pelajar
• Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) Tingkat Mahasiswa
• KPA (Kalompok Pencinta Alam) tingkat Umum
• Atlit Panjat Dinding Di Lingkungan Regional Sumatra

• Difficult Putra Umum
• Difficult Putri Umum
• Difficult Putra Umur
• Speed Putra Umum

Demikianlah proposal ini kami buat untuk menjelaskan kepada pihak-paihak yang berkepentingan dengan kegiatan ini, besar harapan kami kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan sukses, tentunya dengan dukungan semua pihak. Atas perhatiannya kami ucapakan terma kasih.

Panitia Pelaksana
Panjat Dinding dan Donor Darah
Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang

Ketua Pelaksana



Jelly Hendro
MPL-ALF/RP/2007/360
Sekretaris



Sumardi
MPL-ALF/BS/2006/355


Mengetahui
Ketua Umum Mapala Alfedya



M. Reihan Sitoh
MPL-ALF/GB/2005/339


Pelindung : Rektor UMP
(H.M.Idris.SE.M.Si)
Dekan FE UMP
(Drs.H.Rosyadi.MM)

Pembina : Abid Djazuli SE. MM
H. Bambang Irawan SE.M.Si
Cinta Mawardi.SE
Akp.Tahar Nahrowi.SE
Nasrullah.SE
Hj. Yuhanis Ladewi, SE.M.Si
Oemar Hendro, SE.M.Si

Penanggung Jawab : Ketua Umum Mapala Alfedya
(M.Rayhan Sitoh )

Sterring Comitte (SC) : Fazlil Abdila Adlu

Organizing Comitte (OC)
Ketua Pelaksana : Jelly Hendro
Sekretaris : Sumardi
Bendahara : Eko Wahid

SEKSI – SEKSI
Koordinator Sekretaritan : Rahmad Afandi
Anggota : Agustina
: Dian yunita

Seksi Perlengkapan
Koordinator : Yunika Agung Satria
Anggota : Lena Satriani
: Mendi
Seksi Acara
Koordinator : Budi Wijaya
Anggota : Ayuna
: Devi
Seksi Humas
Koordinator : Purwanto
Anggota : Airlangga

Seksi Pubdok dan promosi
Koordinator : N.M.Is Rocky
Anggota : Popi
: Dianty

Seksi Konsumsi
Koordinator : Alfiah
Anggota : Alviandri
: Juli yanti

Seksi Kesehatan
Koordinator : Nora.A
Anggota : Melly Tiara Putri

Seksi Dana Dan Usaha
Koordinator : Rahmad Fadli
Anggota : Reiza Hendri

Seksi Keamanan : Tim Satpam Ump

Tim Tehnis Panjat Dinding
Koordinator : Abdul Ghapur
Anggota : Leo

Karantina
Koordinator : Engga Permata
Anggota : M. Aiman

Transit
Koordinator : Yans Marwalanda
Anggota : Hasan
Bek Up Jalur
Koordinator : Dendi Firmansya
Anggota : Didi
: Do’an

PRESIDEN JURI
Koordinator : Maria M, SH
Juri Nilai : Viktor, SE
Juri Peluit : Nurlela, ST
Juri Jalur : Joko Sudarmono
Juri Bilayer : Berry Sandi, SE
: Andi Saputra, SE

Panitia Pelaksana
Panjat Dinding dan Donor Darah Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang

Ketua Pelaksana



Jelly Hendro
MPL-ALF/RP/2007/360
Sekretaris



Sumardi
MPL-ALF/BS/2006/355


Mengetahui
Ketua Umum Mapala Alfedya



M. Reihan Sitoh
MPL-ALF/GB/2005/339

PANJAT DINDING dan DONOR DARAH
MAPALA ALFEDYA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

A. PANJAT DINDING
I. Kesekretariatan
 Foto copy ursi ar,Undangan,dan Brosur Kegiatan Rp 500.000,-
 ATK dan Surat Menyurat Rp 500.000,-
 Jilid Proposal Rp 200.000,-
 Biaya Pengiriman Undangan Rp 300.000,-
Rp. 1.500.000,-
VII. Perlengkapan
 Papan panjat dinding @ 32 Keping x Rp.500,000,- Rp. 16.000.000,-
 cat kayu+cat besi+ngemal papan Rp. 3.000.000,-
 tali panjat dinding 1 Rol Rp. 2.000.000,-
 harnes @ 2 buah x Rp 500.000 Rp. 1.000.000,-
 tenda @ 5 unit x Rp 200.000 Rp. 1.000.000,-
 kaos panitia @ 80 buah x Rp 30.000 Rp. 2.400.000,-
 kaos peserta @ 200 buah x Rp 20.000 Rp. 4.000.000,-
 ursi @ 50 buah x 8 x Rp 2.000 Rp. 800.000,-
Rp. 20.200.000,-
VIII. konsumsi
 Snack @ 300 kotak x Rp 5000 Rp. 1.500,000,-
 Snack vip 100 kotak x Rp10.000 Rp. 1.000.000,-
 Nasi Panitia 80 bks x 3 hr x 8.500 Rp. 2.040.000,-
 Nasi perserta 200 bks x 3 hr x 7.500 Rp. 4.500.000,-
Rp. 9.040.000,-
IX. Publikasi dan Dokumentasi
 Spanduk 20 x Rp 150.000,- Rp 3.000.000,-
 Sewa Handy Camp Rp. 1.000.000,-
 Beli Kaset Handy camp 10 bh x Rp 70.000,- Rp. 700.000,-
 Negatif + Cuci Cetak 3 x Rp 120.000 Rp. 360.000,-
 Leepled 400 x Rp 12.000 Rp. 4.800.000,-
Rp. 9.860.000,-

X. Humas
 Transportasi antar Undangan Rp 200.000,-
 Pembelian Pulsa/ Komunikasi Rp 200.000,-
Rp. 400.000,-

XI. Kesehatan
 P3K Rp. 200.000,-

XII. Kategori Panjat Dinding
 Katagori Difficulty Putra
1. Juara l Rp. 1.500.000,-
2. Juara ll Rp. 1.000.000,-
3. Juara lll Rp. 750.000,-
 Katagori Difficulty Putri
1. Juara l Rp. 1.500.000,-
2. Juara ll Rp. 1.000.000,
3. Juara lll Rp. 750.000,
 katagori Pelajar
1. Juara l Rp. 1.000.000,-
2. Juara ll Rp. 750.000,
3. Juara lll Rp. 500.000,-

 katagori Speed Umum putra
1. Juara l Rp. 800.000,-
2. Juara ll Rp. 600.000,
3. Juara lll Rp. 400.000,-
4. Juara Lv Rp. 200.000,-
Jumlah Total Hadiah Rp. 10.750.000,-

B. DONOR DARAH
1. Perlengkapan
• Perlengkapan donor darah Rp. 250.000,-
2. Kosumsi
• Telor Rp. 200.000,-
• Susu Rp. 350.000,-
• Pil penambah darah Rp. 500.000,-
3. Honor
• Honor pegawai @ 10 x Rp. 50.000,- Rp. 500.000,-
Rp. 1.800.000,-

PANJAT DINDING dan DONOR DARAH
MAPALA ALFEDYA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

1. Kesetariatan Rp. 1.500.000,-
2. Perlengkapan Rp. 20.200.000,-
3. Konsumsi RP. 9.040.000,-
4. Pubdok Rp. 9.860.000,-
5. Humas Rp. 400.000,-
6. Kesehatan Rp. 200.000,-
7. Hadiah panjat Dinding Rp. 10.750.000,-
8. Donor Darah Rp. 1.800.000,-
RP. 53.750.000,-

Total Dana kegiatan panjat Dinding Mapala Alfedya
Terbilang ’’ Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah’’

Panitia Pelaksana
PANJAT DINDING dan DONOR DARAH
MAPALA ALFEDYA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Ketua Pelaksana





Jelly Hendro
MPL-ALF/RP/2007/360
Sekretaris





Eko Wahid
MPL-ALF/RP/2007/361


Mengetahui
Ketua Umum Mapala Alfedya





M. Reihan Sitoh
MPL-ALF/GB/2005/339


Hari/Tanggal Kegiatan
Senin,11 Mei 2009
08.00-09.00 Wib
09.00-09.30Wib
09.30-10.00.Wib
10.00-11.00.Wib
11.00-11.30 wib
11.30-12.00 wib
12-00-13.00.Wib
13.00-14.00.Wib
14.00-14.30 wib
14.30-15.00 wib
15.00-17.00.Wib

Acara pembukaan
Karantina kesulitan umum putra dibuka
Karantina kesulitan umum putra ditutup
Babak kualifilasi kesulitan umum putra
Karantina kesulitan umum puteri dibuka
Karantina kesulitan umum puteri ditutup
Ishoma
Babak kualifikasi kesulitan umum puteri
Karantina kesulitan pelajar dibuka
Karantina kesulitan pelajar ditutup
Babak kualifikasi kesulitan pelajar

Selasa.12 mei 2009
07.30-08.00.Wib
08.00-08.30.Wib
08.30-10.30.Wib
10.30-11.00.Wib
11.00-12.00 wib
12.00-13.00.Wib
13.00-15.00.Wib
15.00-15.30.Wib
15.30-16.00.Wib
16.00-17.30.Wib

Karantina kesulitan umum putra dibuka
Karantina kesulitan umum putra ditutup
Babak Semi Final Umum Putra
Karantina kesulitan umum puteri dibuka
Karantina kesulitan umum puteri ditutup
isoma
Babak Semi Final Umum Puteri
Karantina kesulitan pelajar dibuka
Karantina kesulitan pelajar ditutup
Babak Semi Final Pelajar
Rabu 13 Mei 2009
07.30-08.00.Wib
08.00-08.30.Wib
08.30-09.30.Wib
09.30-10.00.Wib
10.00-10.30 wib
10.30-12.00 wib
12.00-13.00.Wib
13.00-13.30.Wib
13.30-14.00.Wib
14.00-15.00.Wib
15.00-15.30.Wib
15.30-16.00.Wib
16.00-17.00.Wib
17.00-17.30.Wib
17.30-18.00.Wib
18.00-19.00.Wib
19.00-20.00.Wib

Karantina kesulitan umum putra dibuka
Karantina kesulitan umum putra ditutup
Babak Final Umum Putra
Karantina kesulitan umum puteri dibuka
Karantina kesulitan umum puteri ditutup
Babak Final Umum Puteri
isoma
Karantina kesulitan pelajar dibuka
Karantina kesulitan pelajar ditutup
Babak Final Pelajar
Karantina speed umum putra dibuka
Karantina speed umum putra ditutup
Babak penyisihan speed umum putra
Karantina speed umum putra dibuka
Karantina speed umum putra ditutup
Babak Semi Final speed umum putra
Babak final speed umum putra
Kamis 14 Mei 2009
08.00-14.00.Wib
14.00-15.00.Wib
15.00.Wib

Donor Darah
.Pembagian hadiah Panjat Dinding
Penutupan kegiatan Panjat Dinding

Koordinator Sponsorship

Panjat Dinding Regional Sumatra dan Danor Darah


Sekreteriatan
JLN. Ahmad Yani 13 Ulu Plaju – Palembang 30263
Phone : ( 0711 ) 511433
E-mail : alfedya 301286@yahoo.com

Contact Person
0812-71-232-739 ( M. REYHAN SITOH )
0813-67-046-088 ( JELLY HENDRO )

SPONSOR TUNGGAL

Sposor tunggal adalah pihak sponsor yang bersedia bekerja sama dengan panitia penyelenggara dalm satu ikatan kontrak kerjasama, dimana pihak sponsor tunggal bersedia memenuhi seluruh kebutuhan anggaran dana.

Sebagai sponsor tunggal keuntungan yang diambilsari item ini adalah :
• Nama kegiatan dinamakan dengan nama produk dari perusahaan yang mensponsori
• Pencantuman nama dan logo sponsor pada 5 buah spanduk publikasi yang akan dipasang sebelum pelaksanaan sampai dengan pelaksanaan selesai di tempat – tempat yang strategis di kota palembang dan lokasi kegiatan.
• Pemasangan umbul – ubul disekitar lingkungan kegiatan.
• Pencatuman nama dan logo sponsor pada stiker kegiatan.
• Pencatuman nama dan logo sponsor pada brosur - brosur kegiatan.
• Pencatuman nama dan logo sponsor pada kaos kegiatan.
• Pencatuman nama dan logo sponsor pada ID kegiatan.

SPONSOR UTAMA

Sposor utama adalah pihak sponsor yang bersedia bekerjasama dengan panitia penyelenggara dalam satu ikatan kotrak kerjasama, dimana pihak sponsor utama brsedia memenuhi 75 % jebutuhan anggaran dana.

• Pencatuman nama dan logo sponsor pada 5 buah spsnduk publikasi yang akan dipasang sebelum pelaksanaan sampai pelaksanaan selesai di tempat yang strategis di kota palembang
• Pencantuman nama dan logo sponsor pada ID card kaartu pengenal panitia dan pesserta.
• Pencantuaman nama dan logo sponsor pada T-Shirt panitia dan peserta.
• Pemasangan umbul –umbul di lingkungan kegiatan.
• Pencantuman nama dan logo pada stiker dan brosur.

SPONSOR BIASA

Sponsor biasa adlah pihak yang bersedia melakukan hubungan kejasama dengan pihak penyelenggara dalam satu ikatan verja sama dimana pihak sponsor bersedia memberikan bantuan dana yang terikat.

• Nama institusi dan logonya akan dicetak pada media promosi.
• Pencantuman nama dan logo dilokasi kegiatan.
• Logo institusi akan ditampilkan di ID card dan Stiker kegiatan.
• Brosur.

PERSYARATAN KERJASAMA SPONSORSHIP


Pihak sponsor yang berpatisipasi dalam kegiatan ini,mengerti tentang ketentuan – ketentuan kerjasama sebagai berikut :

• Publikasi tentang pihak sponsor akan diberikan dalam halaman khusus seperti : Spanduk, brosur, T- Shirt, ID Card, papan panjat sesuai dengan ketentuan sebagai sponsor apa institusi anda.
• Penyediaan banner, trnsparan, dan bentuk promo lain (brosur,leafet, dll) adalah menjadi tanggung jawab pihak sponsor.
• Teknisi dan perlengkapan instusi perusahaan disediakan sendiri
• Warna dalam nama san logo institusi akan dibuat identik atau diusahakan sedekat mungkin dengan warna aslinya yabg diberikan sponsor.
• Informasi dalam Proposal Sponsorship ini adalah benar pada saat dokumen ini dicetak. Akan tetapi bilamana terjadi perubahan isi dari proposal akan diberitahukan sebelum perjanjian kerjacama ditandatangani.
• Pihak sponsor akan dikonfirmasi ulang secara tertulis oleh panitia, dalam dpkumen perjanjian kerjasama,bersamaan dengan surat tagihan jumlah biaya keikutsertaan sebagai sponsor.
• Pembayaran dengan menggunakan cek (cheque) bank yang situjukan kepada koordinator sponsorship sebailnya dalam mata uang rupiah, Deposit pertama 50% sari total dikirimkan bersamaan pengembalian formulir ini, deposit tidak dapat diambil kembali setelah kerjasama di konfirmasikan oleh panitia.
• Pembayaran penuh dari pihak sponsor harus sudah diterima panitia paling lambat 05 Mei 2009

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SPONSOR

No : ............

Yang bertanda tangan dibawah ini a;
1. Panitia ” KEJUARAAN PANJAT DINDING MAPALA ALFEDYA 2009”
Atau yang diwakili oleh :
Nama :
N.A :
Pekerjaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut sebagai pihak ke 1 (satu)

2. Pihak sponsor dari :
Perusahaan :
Alamat :

Diwakili oleh :
Nama :
Jabatan :

Selanjutnya disebut pihak ke 2 ( dua )

Dengan ini pihak ke 2 (dua), menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi pada pihak ke 1 (satu) sebagai sponsor pada kegiatan ” KEJUARAAN PANJAT DINDING MAPALA ALFEDYA 2009 ” Dalam bentuk :
Jenis sponsor :
Biaya/ Fasilitas :
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Membayar uang muka sebagai pemdayaran pertama, pada saat
panandatangannan perjanjian sebesar 50% atau Rp..............................
..........................
Terbilang
(.................................................................................)

2. Pembayaran kedua, sebagai sisanya sebesar 50% atau Rp......................
.............................
Terbilang
(.................................................................................)

Pada tanggal :............................2009

SUSUNAN PENGURUSAN

SUSUNAN PENGURUSAN
MAPALA ALFEDYA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PELEMBANG
PERIODE 2009-2010

Ketua Umum : Engga Permata ( 22 2007 021.M )
Sekretaris Umum : Didi Ariyanto ( 21 2007 130 )
Bendara Umum : Agustina Saputra ( 22 2008 257 )
Ketua I : Rahmad Affandi (22 2005 105 )
Ketua II : Nur Muhammadin Isrocky ( 21 2006 003 )

KOORDINATOR – KOORDINATOR

Litbang dan Humas : Airlangga Dwipa ( 23 2008 013 )
Dana dan Usaha : Mendy Supriyadi ( 21 2007 107 )
Kaderisasi : Ubayana ( 33 2006 044 )
Kerohanian : Purwanto ( 62 2006 030 )
Logistik : Leo Antoni ( 22 2008 220 )

DIVISI – DIVISI

Caving : Devi Octarina ( 22 2008 197 )
Rock Climbing : Winda Nora Alfianti ( 33 2006 077 )
Mountinering : Dendy Firmansya ( 21 2008 135 )
Refting : Popi Indri Permata Sari ( 22 2008 224 )
SAR : Sumardi ( 33 2006 058 )
Lingkungan Hidup : Eko Wahid ( 22 2007 164 )

Koordinator Tim Disiplin : Jelly Hendro ( 21 2007 123 )
Yunika Agung Satria ( 23 2006 001 )

Senin, 21 Desember 2009

MAPALA ALFEDYA

Mapala Alfedya (Mahasiswa Pecinta Alam Almamater Fakultas Ekonomi Muhammadiyah Palembang) merupakan salah satu Organisasi yang bernaung di bawah Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang.
Kemajuan dan perkembangan Mapala alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang direalisasikan melalui program kerja yang menjadi salah satu agenda tahunan Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang yaitu melaksanakan program kerja kaderisasi berupa pengkaderan calon anggota baru Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan ke-XXII, melalui kegiatan Basic Training I,II, dan III.
Basic training I adalah suatu kegiatan yang menjadi dasar/pondasi awal bagi calon anggota Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada Basic Training I ni melatih kedisiplinan calon anggota baru dengan memberikan ketegasan selama mengikuti Basic Training I serta memberikan materi dan ilmu dibidang kepecinta alaman. Selain itu calon anggota Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Palembang dapat menerapkan simulasi materi kepecinta alaman yang telah diberikan di lokasi yang dipilih di lingkungan Universitas Muhammadiyah serta lokasi di wilayah kota Palembang maupun daerah sekitarnya agar lebih mudah untuk memahami dan melaksanakannya.
Basic training II Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang adalah kegiatan lanjutan dari Basic Training I Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang untuk pendalaman dan penerapan materi kepecinta alaman pada alam sebenarnya. Dalam Basic Trainining II Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Plaembang ini calon anggota akan benar-benar menerapkan materi yang telah diberikan pada Basic Training I Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang ke alam sebenarnya. Syarat mengikuti kegiatan Basic Training II Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang ialah peserta yang dinyatakan lulus pada Basic Training I Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Nuhammadiyah Palembang. Dalam Basic Training II Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang ini para calon anggota akan menerapkan materi-materi kepecinta alaman di alam sebenarnya dengan keadaan alam yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Dalam kegiatan Basic Training II Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universita Muhammadiyah Palembang para peserta akan dilatih untuk bersikap disiplin, cekatan, dan cakap dalam segala hal yang akan terjadi. Tempat kegiatan Basic Training II diadakan di alam sebenarnya yakni kota Pagar Alam tepatnya berlokasi di Gunung Dempo.
Basic Training II Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang adalah kegiatan lanjutan dari basic training I dan II Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang dengan tujuan untuk memantapkan divisi yang akan dipilih oleh anggota Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang dan duduk dikepengurusan Organisasi Mapala Alfedya Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang.

Minggu, 20 Desember 2009

MANAGEMENT EKSPDISI

MANAGEMENT EKSPDISI

Management ekspedisi berasal dari dua kata yang terpisah yaitu manjemen dan ekpedisi. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kegiatan organisasi dan penggunaan sumbr daya rganisasi agar dapat mencapai tujuan. Atau lebih ringkasnya yaitu suatu proses untuk mencapai tujuan yang dilakkan melalui atau denga orang lain.
Ekpedisi adaah suatu kegiatan berpetualangan di alam bebas yang memiliki tujuan untuk menggali ata enemkan potens sumber daya alam yang masih tersimpan.
Jadi managemen ekspedisi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang proses merencanakan,mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan dialam bebas.
Sebelum kita melakukan pendakian, kita harus menyuun apa –apa yang perlu dilakukan. Dalam perencanaan pendakian kita harus memperhatikan prinsip 5W1H :
1. what ( apa kegiatan ang akan dilakukan )
2. why( mengapa kegiatan tersebut dilakukan )
3. when ( kapan kegiatan tersebut dilakukan )
4. where ( dimana kegiatan tersebut dilakukan )
5. who ( siapa yang melakukan kegiatan tersebut )
6. how ( bagaimana kegiatan tersebut dilakukan )
Keberhasilan suat kegiatan ditentukan oleh perencanaan yag matang, dalam perencanaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. lamanya perjalanan yang akan dilakkan
2. aktivitas apa yang akan dilakukan
3. keadaan yang akan dihadapi
4. menentukan tujuan perjalanaan


Persiapan Dan Pembekalan
Keberhasilan duatu kegiatan ditentukan oleh perencanaan dan persiapan yang matang. Dalam perencanaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
• mengenal jenis medan yang akan dihadapi
• menentukan tujuan kegiatan
• mengetahui lamanya perjalanan
• mengetahui limit daya tahan tubuh yang membawa beban
• memperhatkan hal – hal khusus

Perencanaan kegiatan ekspedisi :
• Judul kegiatan
• Tujuan kegiatan
• Waktu kegiatan
• Maksud dan tujuan
• Perijinan • Transportasi
• Rute yang di tempuh
• Anggaran
• Dokumentasi
• Observasi

SEARH DAN RESCUE

SEARH DAN RESCUE
SAR adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya pencarian penyelamatan korban yang hilang, Petugas SAR harus mempunyai dan menguasai pengetahuan tahnik secara baik. Organisasi SAR bersifat temporer di bentuk dan dibubarkan sesuai kebutuhan atau pada jenis SAR berlangsung dan selesai.
Sebelum melakukuannya kita harus mengetahui informasi tentang korban dan letak area korban.
Macam-macam cara didalam SAR yaitu:
1. Sistem sisir,
2. Sistem spiral,
3. Sistem kepung.

Tugas-tugas team SAR:
1. Leader sebagai pemimpin yang memberi perintah atau aba-aba.
2. Kompas man sebagai petunjuk arah didalam area SAR.
3. Sweeper sebagai pembatas.
4. Notulen sebagai pencatat ciri-ciri/atau barang korban yang ditemukan.
System SAR
Dalam penyaenggaraan operasi SAR digunakan suatu system yang disebut dengan system SAR, system SAR ini mengacu pada ketentuan SAR manual dimana system ini menggabungkan 3 rangkaian yaitu ;
1. 3 tingkat keadaan darurat
2. 5 tahapan operasi SAR
3. 5 komponen penunjang SAR
Tingkat keadaan darurat
a. Incerfa adalah suatu kadaan darurat yang ditunjukan atau ditandai dengan adanya keraguan mengenai keselamatan, diketahui kemungkinan mereka menghadapi kesulitan atau tidak memberikan informasi sebenarnya.
b. Alertfa adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukan dengan adanya kekhawatiran, kecemasan mengenai kehidupan / keselamatan orang karena adanya informasi yang tidak jelas.
c. Detresfa adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukan apabila bantuan yang cepat sudah dibutuhkan yang tertimpa musibah.


Tahapan operasi SAR
1. Tahap kekhawatiran
Kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat mungkin akan muncul. Termasuk didalamnya penerimaan informasi keadaan darurat dari seseorang atau organisasi
2. Tahap kesiagaan
Aksi kesiapa diambil untuk menyiagakan fasilitas SAR dan mendapatkan informasi yang lebih jelas.
3. Tahap perencana
Yaitu suatu pengembangan perencanaan yang efektif termasuk didalamnya menentukan perangkat dalam organisasi SAR
4. Tahap operasi
Yaitu tahap operasi yang termasuk didalamnya bergerak menuju lokasi, melakukan pencarian, menolong dan menyelamatkan korban, memberikan perawatan, memberikan briefing kepada pasukan pelaksana, melakukan pergantian tugas.
5. Tahap akhir misi
Tahap ini adalah gerakan dari suatu titik pembebasan yang aman ke lokasi semula darinya.

Komponen SAR
1. Organisasi ( penyelenggara SAR
• SC ( coordinator SAR )
Adalah pejabat yang mampu memberikan dukungan kepada kantor SAR dalam menggerakkan unsure operasi SAR karena jabatan dan wewenang yang dimiliki.
• SMC ( coordinator misi SAR )
Adalah pejabat yang ditunjuk kantor SAR karena memiliki ikualifikasi yang ditentukan atau telah melalui pendidikan sebagai seorang SMC yang diakui
• OSC ( on scene coordinator )
Adalah seorang pejabat yang ditunjukan oleh SMC untuk mengkoordinasi dan mengendalikan unsure – unsure SAR dilapangan.
• SRU ( search and rescue unit )
Adalah unsure SAR yang dioperasikan pada kegiatan SAR dan mengikuti pertahapan penyelenggara operasi.

2. Fasilitas
Yang dimaksud dengan fasilitas ini adalah pendukung dari seluruh penyelenggara operasi SAR, dapat berupa fasilitas milik pemerintah, swasta, perusahaan atau juga kelompok masyarakat yang digunakan dalam operasi SAR.

3. Komunikasi
Komunikasi ini berperan menyampaikan keadaan darurat, untuk menanggapi / memberi respond an melanjutkan informasi pada berbagai fihak yang terkait dalam operasi SAR.

4. Pelayanan darurat medik
Memberikan perawatan gawat darurat semampu mungkin kepada korban yang cedera, agar korban bertahan hidup dalam usaha pertolongan.

5. Dokumentasi
Memberikan semua data dan analisa dari informasi yang berhubungan dengan misi SAR termasuk semua data yang diterima pada tahap kekhawatiran sampai tahap akhir konklusi misi, khususnya dimasukan cerita / catatan baik secara tulisan atau visual ( gambar / fhoto ).




Tolak ukur keberhasilan SAR
Tolak ukur keberhasilan pengalaman kemampuan SAR pada dasarnya terletak pada berfungsinya 5 komponen SAR secara mantap dalam suatu system. Kelima komponen tersebut adalah :
4. organisasi
5. fasilitas
6. komunikasi
7. penanggulangan gawat darurat
8. dokumentasi



PERTOLNGAN PERTAMA GAWAT DARRAT ( PPGD )
• Definisi
B-GELS atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat daurat dalam rangka menyelamatkan pasien.



• Prnsip Utama
Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah “time saving is life saving” , dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kodisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efesien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dala hitungan menit saja ( henti nafas selama 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian).

• Langkah-Langkah Dasar
Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan sebutan A-B-C-D ( Airway – Breathing – Circulation – Disability ). Keempat point tersebut adalah point-point yang harus sangat diperhatikan dalam penaggulangan pasien dalam kondisi gawat darurat.


a. Pokok-pokok tindakan P3K :
1. Jangan panic
2. Perhatikan perafasan korban
3. Hentikan pendarahan
4. Perhatikan tanda-tanda shock
5. Jangan memindahkan korban terburu-buru

b. Basic Life Support (BLS) :
BLS adalah uatu keahlian dasar untuk menjaga peredaran darah dan pernafasan pada korban yangpernaasannya terhenti.
Urutan pengecekan dan melakukan BLS :
1. Periksa apakah korban pingsan
2. Buka aliran udara
3. Berikan nafas buatan
4. Periksa denyut nadi


c. Luka dan Pendarahan
Pendarahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
- Penharahan dalam
- Pendarahan luar
Hal yang harus dilakukan :
1. Ambil kasa steril aatau kain bersih, lipat enjadi tebal kemudian tutup luka dengan menekan.
2. Hentikan pendarahan.
3. Penderita segera dibawa ke rmah sakit.
d. Perawatan
Cara merawat patah tulang
- Patah tulang pada lengan di bawah siku, telapak tangan atau jari :
1. Tempatkan penahan ( misalnya sweater legan panjang ) antara legan dan tubuh.
2. Lilitkan tangan sweater tang satu melewati tengkuk dan ikatkan dengan yang satunya.
3. Simpulkan bagian bawah siku agar tidak melorot.
4. Bagian bawah yang patah juga harus diberi penyangga.
- Patah tulang pada bagian siku :
1. Ikatlah melewati bagian atas lengan dan dada.
2. Periksa juga enyut nadi.
3. Jika posisi patah siku dalam keadaan lurus, jangan dibengkokkan.
4. Tempatkan lembar penyangga pada ketiak dan ikatan lengan pada tubuh.
- Patah tulang pada bagian lengan atas :
1. Tempatkan lembar penyangga di bawah ketiak melingkar dari bahu ke siku ke bagian luar dari lengan.
2. Ikatkan seutas sling pada pergelangan tangan dan gantungkan di leher.
- Patah pada kaki bagian bawah :
1. Berikan penyangga dari bagian atas hingga tumit, lalu kat penyangga.
2. Bantalan penyangga ini bisa dibuat dari kayu.

e. Meminahkan Korban
Beberapa hal ang perlu diperhatkan :
- Pindahkan krban dalam tahapan kecil.
- Satu orang menahan kepala korban dan saat mengangkat korban semua siap secara beramaan.

Teknik memindahkan korban ada 2 macam :
a. Mengangkat.
b. Menggulirkan.


f. Bagan Penunjang Hidup Dasar

g. Tandu
Adalah alat yang digunakan untuk membawa pasien dalam keadaan darurat.

h. Penyakit yang Sering Dialami oleh Pendaki
• MOUNTEIN SICKNESS ( Penyakit ketinggian )
Penyakit ketinggian ini biasanya menyerang pendaki gunung yang berada di gunung yang ketinggiannya lebih dari 3.408 MDPL

Gejala-gejala ringan :
Saki kepala, pusing, kelelahan, bernafas pendek-pendek, kehilagan nafsu makan, mual, susah tidur, dan secara umum perasaan tidak enak.

Cara merawat :
Istirahat yang cukup. Bila tidak ada perubahan bawa turun korban ke tempat yang lebih rendah.

Pencegahan :
Sebelum mendaki, beristiraatlah yang cukup. Makan jangan terlalu kenyang. Kurangi merokok dan minum alcohol.

• HIPOTERMIA
Adalah kondisi dimanashu tubuh y\turun hingga dibawah 35 C.
Gejala-gejala :
Perubahan tingkah laku yang tidak normal serta kurang konsentrasi.

Cara merawat :
1. Orang terkena hipotermia jangan sampai tertidur.
2. Beri makanan dan minuman yang hangat dan manis.
3. Ganti baju yang basah dengan yang kering.
4. Cari tempat yang aman dari hembusan angina
5. Maskkan ke dalam sleeping bag
6. Hindari inuman yang beralkohol, megandung caffeine dan rokok.

SURVIVAL

SURVIVAL
Dalam melakukan perjalanan Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
1. Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri. Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
2. Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam



S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
• Membuat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
• Membuat jejak dan perhatian
• Mendapatkan pertolongan
Tindakan yang harus dilakukan dalam survival
1. Perlindungan terhadap cuaca
2. Perlindungan terhadap minuman dan makanan yang membahayakan
3. Perlindungan yang berasal dari tubuh kita sendiri
4. Perlindungan terhadap gangguan binatang
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang, Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh pekat, Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori, Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian

Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Apace foot share
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang lewat
• Arah gerak binatang
• Besar kecilnya binatang
• Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang patah
• Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan
1. Hujan Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2. Dari tanaman rambat/rotan Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3. Dari tanaman Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
Makanan
Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu
Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong
Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet

Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
• Perlengkapan memancing
• Pisau
• Tali kecil
• Senter
• Cermin suryakanta, cermin kecil
• Peluit
• Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
• Tablet garam, norit
• Obat-obatan pribadi
• Jarum + benang + peniti



TALI MENALI
Simpul simpul yang digunakan yaitu:
• Simpul Pangkal yang digunakan untuk mengikat tiang
• Simpul Delapan Berganda untuk permulaan mengikat pada tali pohon
• Simpul Jangkar untuk mengikat tali pada pasak
• Simpul Nelayan intuk mengakhiri pengikat tali atau penguat
• Simpul Kupu-Kupu untuk mengencangkan tali

BIVAK
a. Pengertian
Bivak adalah tempat berteduh atau bermalam sementara. Sepintas lalu memang terkesanseadanya. Membuat tempat perlindungan jadi penting ketika terjadi hal – hal darurat, padahal bivak tak hanya dibuat ketika darurat saja tetapijuga dipakai saat membuat camp=u74 sementara. Factor kenyamanan juga berpengaruh. Pastinya membuat bivak tidak ada bedanya dengan kita membuat rumah dalam khidupansehari – hari


b. Bahan dasar membuat bivak
Membuat bivak yang paling penting adalah bahan – bahan yang di gunakan harus kuat dari terpaan angina, hujan atau panas. Dan juga jangan mengandung raun, bukan persembunyian satwa dan jangan menghadap terpaan angina. Bahan dasar membuat bivak bias bermacam – macam. Antara lain :
• Ada yang dibuat dari bahan peralatan yang dibawa. Contohnya ponco, lembaran kain plastic, dan lai lain.
• Memamfaatkan bahan alami. Contoh : daun – daunan, ijuk, rumbia, daun palem, dan lain – lain.
• Bahan dari alam. Contoh : ga, lekukan tebing, batu yang cukup dalam, lubang – lubang yang cukup dalam dibawah tanah, dan sebagainya.

c. Syarat membuat bivak
• Jangan sesekali membuat bivak pada daerah yang berpotensial banjir pada waktu hujan.
• Diatas bivak hendak tidak ada pohon atau cabang yan mati atau busuk dan juga jangan dibawah pohon kelapa yang berbuah.
• Membuat bivak hendaklah bukan merupakan sarang nyamk atau serangga lainnya.
• Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat atau pembuatannya baik.
• Usahakan membuat bivak dekat dari sumber air.
• Terlindung dari terpaan angina dan aliran air.
• Tidak membuat diluar lintasan binatang buas.
• Pilih lokasi yang datar.
• Tidak boleh tergenang air atau hujan.

NAVIGASI

NAVIGASI
Navigasi adalah suatu tehnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan secara cepat dan tepat, sedangkan orang yang melakukannya disebut Navigator. Navigasi terdiri dari tiga macam jenis yaitu:
1. Navigasi darat
2. Navigasi laut
3. Navigasi udara

Arah –arah
1. Utara sebenarnya
Yaitu arah yang ditujukan oleh meridian dan menuju ke kutub utara. Atau tempat pertemuan dari garis – garis meridian yang terdapat di kutub utara.
2. Utara peta
Yaitu arah yang ditunjukan oleh garis – garis koordinat peta tegak kebagian atas peta, dan adanya hanya di peta.
3. Utara magnetis
Yaitu arah yang ditunjukan garis tengah jarum kompas dan tujuannya ke kutub magnetis. Dan adanya hanya di medan.
Kunci pemahaman Navigasi ada dua cara yaitu:
1. Mampu membaca gambar permukaan bumi pada peta,
2. Mampu menggunakan alat-alat Navigasi dan menentukan arah mata angin yang tepat.
Didalam Navigasi terdapat perpindahan grade karena perubahan struktur atau kontur pada peta lama dan peta baru
1. Peta
• Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar dengan ukuran diperkecil, bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya baik secara visual maupun secara sistematis.
Jenis-jenis peta antara lain:
1. Peta Topografi adalah peta yang menyajikan gambaran proyeksi dan sebagian permukaan fisik bumi yang mengambarkan secara detail tentang keadaan suatu tempat, ketinggian dan sebagainya. Peta yang dipakai mempunyai skala 1: 25000
2. Peta Geografis adalah gambaran proyeksi dan seluruh permukaan fisik bumi ini, seperti globe.
3. Peta Theknis adalah gambaran proyeksi permukaan fisik bumi untuk menunjang kebutuhan tehnik tertentu, seperti peta teknis jaringan jalan raya.
4. Peta Termatik adalah gambaran data dan informasi yang mempunyai tema (topik) tertentu sehubungan dengan kedudukan geografisnya, seperti peta distribusi peluru AS.
Untuk keperluan Navigasi darat diperlukan Peta Topografi, tentunya dengan memilih catatan lapangan yang sesuai dengan daerah atau tempat yang dijelajahi.


• Perpindahan Grade adalah Tehnik untuk memindahkan titik koordinat pada peta topografi ke peta geografis agar mendapatkan kedudukan kita pada peta geografis dengan lebih akurat.
• Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar ( horizontal ) antara dua titik yang serupa di medan.
Rumusnya : Jarak Di Peta X Skala = Jarak Mendatar
• Lagenda peta adalah keterangan peta yang berupa simbol atau benda yang terdapat dibawah peta.
• Orientasi Peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya atau praktis menyamakan utara peta denagn utara sebenarnya.
• Kordinat Peta, melakukan koordinat ini dilakukan diatas peta dan bukan dilapangan. Menunjukan dan arah barat ke timur danarah selatan ke arah selatan atau kiri kanan, bawa atas (KIKA BATAS).
• Karvak yaitu daerah yang dipeta yang dibagi-bagi menjadi bagian berupa bujur sangkar.
Masing-masing karvak pada peta mempunyai skala 1:50.000 = 2cm = 1000m sedangkan peta skala 1:25.000 = 4cm = 1000m
Contour atau Garis ketinggian merupakan garis yang berbelok – belok menghubungkan titik yang memiliki ketinggian yang sama dari permukaan air laut.
Sifat-sifat Garis Kontur :
1. Garis kontur mewakili satu keinginan
2. Garis kontur memiliki nilai yang rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi
3. Garis kontur tidak mungkin saling berpotongan atau bercabang
4. Pada peta seri AMS setiap garis kontur kelipatan sepuluh ditandai dengan garis kontur tebal.
5. Garis kontur yang rapat menandakan daerah itu curam dan renggang menandai landai.
6. Interval kontur/perbedaan antara garis mempunyai rumus 1/12000 X skala, kecuali jika kertulis pada peta.
7. Garis kontur yang dengan bentuk “U” menandakan punggungan, bentuk “V” menandakan lembah. Garis kontur tidak dapat dijadikanpatokan dalam mengukur jarak, tetapi hanya ketinggian saja.

2. Kompas adalah sebagai alat petunjuk arah mata angin. Bagian-bagian yaitu:
Dial (suatu permukaan dimana terdapat angka seperti pada permukaan jam),
1. Visir (pembidik sasaran),
2. Kaca pembesar,
3. Jarum Magnet,
4. Bagian penyangga

Jenis-jenis Kompas yaitu:
1. Kompas Silva, dapat digunakan untuk ploting, menghitung arah dengan cepat dan tepat diatas peta tanpa menggunakan busur.
2. Kompas Prisma
3. Kompas Lensa
Cara Membaca Kompas
• North East Timur laut 450
• East Timur 900
• South East Tenggara 1350
• Sounth Selatan 1800
• Sounth West Barat Daya 2250
• West Barat 2700
• North West Barat Laut 3150
• North Utara 3600

Azimut adalah besar sudut antara utara dengan titik shoting
Azimut dibagi tiga yaitu:
1. Azimut sebenarnya
2. Azimut peta
3. Azimut kompas

Resection
Resection adalah menentukuan posisi kita di peta dengan menggunakan dua buah tanda medan yang terlihat dengan jelas, dan diketahui posisinya dengan tepat dipeta.
Dalam resection harus menggunakan back azimut.
Langkah-langkah resction:
1. Lakukan orientasi peta
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali dan dipeta kita
3. Bidak tanda medan tersebut dari posisi kita
4. Pindahan Back Azimut yang didapat pada peta kita
5. Perpotongan garis Back Azimut inilah yang menentukan posisi kita pada peta

Intersection
Intersectioan adalah cara untuk menentukan kedudukan orang lain di peta.
Caranya :
1. orentasikan peta
2. misalnya pada titik ketinggian tempat kita berdiri adanya triangulasi, yang pada peta kita kenali, misalnya titik A
3. kemudian kita bidik kearah sasaran misalnya titik C, dari kedudukan kita ( titik A ), lalu hasil bidikan kompas pindahkan kesudut peta setelah dihitung SPM tahun berjalan.
4. tarik garis di peta dari titik A sebesar perhitungan sudut peta.
5. kemudian kita pindahka ke titik B, yang telah kita ketahui kedudukannya baik dipeta maupun di medan seperti no. 2.
6. kemudian kita bidik kearah sasaran misalnya titik C, dari kedudukan kita titik B, lalu hasil bidikan kompas pindahkan kesudut peta setelah dihitung SPM tahun yang sedang berjalan, seperti no.3.
7. titik garis di peta dari titik B sebesar perhitungan sudut peta.
8. perpotongan garis tersebut adalah kedudukan / posisi orang.

MOUNTENEERING

1. Sejarah Mountenering
Di Indonesia, kegiatan mendaki gunung mulai dikenal sejak tahun 1964, ketika pendaki Indonesia dan jepang melakukan suatu ekspedisi gabungan dan berhasil mencapai puncak soekarno di pegunungan jayawijaya, irian jaya ( sekarang papua ). Mereka adalah soedarto dan soegirin dari Indonesia, serta fred atabe dari jepang. Pada taun yang sama, perkumpulan pendaki gunung mulai lahir, dimulai dengan berdirinya perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung WANADRI di bandung dan mahasiswa pencinta alam universitas Indonesia ( mapal ui ) di Jakarta, diikut kemudian adalah perkumpulan lainnya dibagiankota-kota lainnya.

2. Pengertian
Mountenering adalah suatu olah raga keras yang membutuhkan keterampilan,kekmpakan, manajemen dan kekuatan serta daya juang yang tinggi. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.

• Packing
Packing adalah suatu tehnik untuk kenyamanan dan efisiensi barang bawaan. Dalam batas – btas tertentu, rangka yang ada pada ransel banyak memberikan kenyamanan apabila cara packing anda bagus maka fungsi dari desain ransel dan rangka ransel yang ada akan memberikan kenyamanan pada anda.
Cara – cara melakukan packing :
1. Letakkan barang yang berat setinggi dan sedekat mungkin kebadan yang dibawa.
2. Letakkan barang yangsewaktu – waktu dipakai,pada bagian luar ransel.
3. Letakkan barang yang ringan dibawah dan yang berat di atas
4. Kelompokkan barang – barang dan masukkan kedalam kantong yang tidak tembus air, terutam barang – barang yang mudah basah.

3. Perlengkapan
Perlengkapan yang sering di bawa dalam suatu pendakian dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain :
1. Perlengkapan Pribadi
• Sepatu
• Kaos kaki
• Celana / baju ganti
• Peralatan navigasi
• Rain coat • Sarung tangan
• Sabuk ( harnest )
• Ransel ( cariel )
• Logistic • Zebo
• Senter
• Pisau parang
• Peples

2. Perlengkapan Tidur
• Satu set pakaian tidur
• Kaos kaki untuk tidur
• Sleeping bag
• Tenda / ponco

3. Perlegkapan Masak
• Nesting
• Piring dan gelas
• Sendok dan garpu
• Pisau masak
• Tempat air • Bahan baker
• Perapian
• Kompor gas
• Lain – lain yang mendukung dalam urusan masak

4. Sistem Pendakian
System pendakian adaa suatu rancangan yang akan menjadi penompang dalan suatu pendakian. Pada umumnya ystem pendakian ikelompokan menjadi dua kelompok :
• Alpine tactis
Alpine tactis adalah suatu emanjatan yang mengutamakan kecepatan gerak pemanjatan dengan pelengkapan / peralatan yang miim untuk mencapai puncak.
• Himalayan tactis
Himalayan tactis adalah sistem pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu berminggu-minggu. Sistem ini berkembang pada pendakian ke puncak-puncak di pegunungan Himalaya. Kerjasama kelompok dalam sistem ini terbagi dalam beberapa tempat peristirahatan (misalnya : base camp, flying camp, dll). Walaupun hanya satu anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil. Pada system ini para pemanjat akan merintis terleih dahulu jalu peanjatan setahap demi setaha seingga mencapai puncak.
Menurut kegiatan dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering terbagi menjadi tiga bagian :
1. Hill Walking / Fell Walking
Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan-peralatan khusus yang bersifat teknis.
2. Scrambling
Pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak begitu terjal atau relatif landai, kadang-kadang menggunakan tangan untuk keseimbangan. Bagi pemula biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di lintasan.
3. Climbing
Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus. Peralatan teknis diperlukan sebagai pengaman. Climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari.
Bentuk kegiatan climbing ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Rock Climbing
Pendakian pada tebing-tebing batu yang membutuhkan teknik pemanjatan dengan menggunakan peralatan khusus.

b. Snow & Ice climbing
Pendakian pada es dan salju.
4. Mountaineering
Merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian di atas. Waktunya bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Disamping harus menguasai teknik pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai manajemen perjalanan, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian, dll.

5. Klasifikasi Pendakian
Tingkat kesulitan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, tergantung dari pengembangan teknik-teknik terbaru. Mereka yang sering berlatih akan memiliki tingkat kesulitan / grade yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang baru berlatih. Klasifikasi pendakian berdasarkan tingkat kesulitan medan yang dihadapi (berdasarkan Sierra Club) :
Kelas 1 : Berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki khusus (walking).
Kelas 2 : Medan agak sulit, sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan
penggunaan tangan sebagai pembantu keseimbangan sangat dibutuhkan (scrambling).
Kelas 3 : Medan semakin sulit, sehingga dibutuhkan teknik pendakian tertentu, tetapi
tali pengaman belum diperlukan (climbing).
Kelas 4: Kesulitan bertambah, dibutuhkan tali pengaman dan piton untuk
anchor/penambat (exposed climbing).
Kelas 5 : Rute yang dilalui sulit, namun peralatan (tali, sling, piton dll), masih
berfungsi sebagai alat pengaman (difficult free climbing).
Kelas 6 : Tebing tidak lagi memberikan pegangan, celah rongga atau gaya geser yang diperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung pada peralatan (aid climbing).



6. Persiapan Bagi Seorang Pendaki Gunung
Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain :
1. Sifat mental.
Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.
2. Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik-teknik pendakian pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.
3. Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olah raga yang berat, sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik. Berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap, kita harus selalu berlatih.
4. Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.

Pada dasarnya dalam penakian ada dua fator yang memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan seorang endakin adalah :
1. Factor intern
Artinya ksiapan si pendaki itu sendiri, kalau kurang akan membahayakan si pendaki itu sendiri.
2. Factor ekstern
Artinya factor yang timbul dari luar ( alam ) berupa badai, hujan, udara dingin, kabut, tanah longsor dan lain – lain.
Hindari hal – hal beikut dalam pendakian
1. Membuat api disembarang tempat
2. Membawa obor sebagai penerangan
3. Ketika istirahat, duduk dengan kaki ditekuk
4. Dilarang membawa, membunuh, merusak flora dan fauna

Berjalan di gunung
1. Berjalan dengan langkah – langkah kecil
2. Kurang lebih perjalanan 1 jam istirahat 10 menit
3. Pilih lokasi yang baik
4. Berjalan secara zig – zag pada medan yang curam
5. Ketika istirahat, duduk dengan kaki melonjor

Persyaratan mendaki gunung :
1. Identitas pendaki harus jelas diketaui perorangan maupun kelompok yng diingat dalam daftar isi
2. Kesehatan harus dalam kondisi yang bak atas dasar pemeriksaan dokter aupu ats dasar keyakian pendaki sendiri.
3. Perizinan dikluarkan oleh instansi pemerinah ang mengelola kawasan tersebut yaitu :
• Mengeluarkan surat izin setelah memeriksa seksama persyaratan pendaki
• Memberikan informasi lengaap kepada pendaki tentang :
1. Jalur pendakian yang aman
2. Jalur pendakian yag berbahaya
3. Keadaan temperature, kelembapan, cuaca dan potografi
4. Jarak dan waktu tempuh pendaki

KODE ETIK PECINTA ALAM

KODE ETIK PECINTA ALAM

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memelihara Alam beserta isinya serta menggunakan Sumber Daya Alam sesuai dengan kebutuhannya
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia sesuai dengan martabatnya
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan sesama pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
6. Berusaha saling membantu, serta saling harga menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa, Tanah Air
7. Selesai

Disahkan di Ujung Pandang
Pada Gladian IV 1974

Jalur Barat Laut

Jalur Barat Laut
Jalur Barat Laut