MAPALA ALFEDYA

MAPALA ALFEDYA
Logo MAPALA ALFEDYA

Minggu, 20 Desember 2009

SEARH DAN RESCUE

SEARH DAN RESCUE
SAR adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya pencarian penyelamatan korban yang hilang, Petugas SAR harus mempunyai dan menguasai pengetahuan tahnik secara baik. Organisasi SAR bersifat temporer di bentuk dan dibubarkan sesuai kebutuhan atau pada jenis SAR berlangsung dan selesai.
Sebelum melakukuannya kita harus mengetahui informasi tentang korban dan letak area korban.
Macam-macam cara didalam SAR yaitu:
1. Sistem sisir,
2. Sistem spiral,
3. Sistem kepung.

Tugas-tugas team SAR:
1. Leader sebagai pemimpin yang memberi perintah atau aba-aba.
2. Kompas man sebagai petunjuk arah didalam area SAR.
3. Sweeper sebagai pembatas.
4. Notulen sebagai pencatat ciri-ciri/atau barang korban yang ditemukan.
System SAR
Dalam penyaenggaraan operasi SAR digunakan suatu system yang disebut dengan system SAR, system SAR ini mengacu pada ketentuan SAR manual dimana system ini menggabungkan 3 rangkaian yaitu ;
1. 3 tingkat keadaan darurat
2. 5 tahapan operasi SAR
3. 5 komponen penunjang SAR
Tingkat keadaan darurat
a. Incerfa adalah suatu kadaan darurat yang ditunjukan atau ditandai dengan adanya keraguan mengenai keselamatan, diketahui kemungkinan mereka menghadapi kesulitan atau tidak memberikan informasi sebenarnya.
b. Alertfa adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukan dengan adanya kekhawatiran, kecemasan mengenai kehidupan / keselamatan orang karena adanya informasi yang tidak jelas.
c. Detresfa adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukan apabila bantuan yang cepat sudah dibutuhkan yang tertimpa musibah.


Tahapan operasi SAR
1. Tahap kekhawatiran
Kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat mungkin akan muncul. Termasuk didalamnya penerimaan informasi keadaan darurat dari seseorang atau organisasi
2. Tahap kesiagaan
Aksi kesiapa diambil untuk menyiagakan fasilitas SAR dan mendapatkan informasi yang lebih jelas.
3. Tahap perencana
Yaitu suatu pengembangan perencanaan yang efektif termasuk didalamnya menentukan perangkat dalam organisasi SAR
4. Tahap operasi
Yaitu tahap operasi yang termasuk didalamnya bergerak menuju lokasi, melakukan pencarian, menolong dan menyelamatkan korban, memberikan perawatan, memberikan briefing kepada pasukan pelaksana, melakukan pergantian tugas.
5. Tahap akhir misi
Tahap ini adalah gerakan dari suatu titik pembebasan yang aman ke lokasi semula darinya.

Komponen SAR
1. Organisasi ( penyelenggara SAR
• SC ( coordinator SAR )
Adalah pejabat yang mampu memberikan dukungan kepada kantor SAR dalam menggerakkan unsure operasi SAR karena jabatan dan wewenang yang dimiliki.
• SMC ( coordinator misi SAR )
Adalah pejabat yang ditunjuk kantor SAR karena memiliki ikualifikasi yang ditentukan atau telah melalui pendidikan sebagai seorang SMC yang diakui
• OSC ( on scene coordinator )
Adalah seorang pejabat yang ditunjukan oleh SMC untuk mengkoordinasi dan mengendalikan unsure – unsure SAR dilapangan.
• SRU ( search and rescue unit )
Adalah unsure SAR yang dioperasikan pada kegiatan SAR dan mengikuti pertahapan penyelenggara operasi.

2. Fasilitas
Yang dimaksud dengan fasilitas ini adalah pendukung dari seluruh penyelenggara operasi SAR, dapat berupa fasilitas milik pemerintah, swasta, perusahaan atau juga kelompok masyarakat yang digunakan dalam operasi SAR.

3. Komunikasi
Komunikasi ini berperan menyampaikan keadaan darurat, untuk menanggapi / memberi respond an melanjutkan informasi pada berbagai fihak yang terkait dalam operasi SAR.

4. Pelayanan darurat medik
Memberikan perawatan gawat darurat semampu mungkin kepada korban yang cedera, agar korban bertahan hidup dalam usaha pertolongan.

5. Dokumentasi
Memberikan semua data dan analisa dari informasi yang berhubungan dengan misi SAR termasuk semua data yang diterima pada tahap kekhawatiran sampai tahap akhir konklusi misi, khususnya dimasukan cerita / catatan baik secara tulisan atau visual ( gambar / fhoto ).




Tolak ukur keberhasilan SAR
Tolak ukur keberhasilan pengalaman kemampuan SAR pada dasarnya terletak pada berfungsinya 5 komponen SAR secara mantap dalam suatu system. Kelima komponen tersebut adalah :
4. organisasi
5. fasilitas
6. komunikasi
7. penanggulangan gawat darurat
8. dokumentasi



PERTOLNGAN PERTAMA GAWAT DARRAT ( PPGD )
• Definisi
B-GELS atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat daurat dalam rangka menyelamatkan pasien.



• Prnsip Utama
Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah “time saving is life saving” , dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kodisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efesien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dala hitungan menit saja ( henti nafas selama 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian).

• Langkah-Langkah Dasar
Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan sebutan A-B-C-D ( Airway – Breathing – Circulation – Disability ). Keempat point tersebut adalah point-point yang harus sangat diperhatikan dalam penaggulangan pasien dalam kondisi gawat darurat.


a. Pokok-pokok tindakan P3K :
1. Jangan panic
2. Perhatikan perafasan korban
3. Hentikan pendarahan
4. Perhatikan tanda-tanda shock
5. Jangan memindahkan korban terburu-buru

b. Basic Life Support (BLS) :
BLS adalah uatu keahlian dasar untuk menjaga peredaran darah dan pernafasan pada korban yangpernaasannya terhenti.
Urutan pengecekan dan melakukan BLS :
1. Periksa apakah korban pingsan
2. Buka aliran udara
3. Berikan nafas buatan
4. Periksa denyut nadi


c. Luka dan Pendarahan
Pendarahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
- Penharahan dalam
- Pendarahan luar
Hal yang harus dilakukan :
1. Ambil kasa steril aatau kain bersih, lipat enjadi tebal kemudian tutup luka dengan menekan.
2. Hentikan pendarahan.
3. Penderita segera dibawa ke rmah sakit.
d. Perawatan
Cara merawat patah tulang
- Patah tulang pada lengan di bawah siku, telapak tangan atau jari :
1. Tempatkan penahan ( misalnya sweater legan panjang ) antara legan dan tubuh.
2. Lilitkan tangan sweater tang satu melewati tengkuk dan ikatkan dengan yang satunya.
3. Simpulkan bagian bawah siku agar tidak melorot.
4. Bagian bawah yang patah juga harus diberi penyangga.
- Patah tulang pada bagian siku :
1. Ikatlah melewati bagian atas lengan dan dada.
2. Periksa juga enyut nadi.
3. Jika posisi patah siku dalam keadaan lurus, jangan dibengkokkan.
4. Tempatkan lembar penyangga pada ketiak dan ikatan lengan pada tubuh.
- Patah tulang pada bagian lengan atas :
1. Tempatkan lembar penyangga di bawah ketiak melingkar dari bahu ke siku ke bagian luar dari lengan.
2. Ikatkan seutas sling pada pergelangan tangan dan gantungkan di leher.
- Patah pada kaki bagian bawah :
1. Berikan penyangga dari bagian atas hingga tumit, lalu kat penyangga.
2. Bantalan penyangga ini bisa dibuat dari kayu.

e. Meminahkan Korban
Beberapa hal ang perlu diperhatkan :
- Pindahkan krban dalam tahapan kecil.
- Satu orang menahan kepala korban dan saat mengangkat korban semua siap secara beramaan.

Teknik memindahkan korban ada 2 macam :
a. Mengangkat.
b. Menggulirkan.


f. Bagan Penunjang Hidup Dasar

g. Tandu
Adalah alat yang digunakan untuk membawa pasien dalam keadaan darurat.

h. Penyakit yang Sering Dialami oleh Pendaki
• MOUNTEIN SICKNESS ( Penyakit ketinggian )
Penyakit ketinggian ini biasanya menyerang pendaki gunung yang berada di gunung yang ketinggiannya lebih dari 3.408 MDPL

Gejala-gejala ringan :
Saki kepala, pusing, kelelahan, bernafas pendek-pendek, kehilagan nafsu makan, mual, susah tidur, dan secara umum perasaan tidak enak.

Cara merawat :
Istirahat yang cukup. Bila tidak ada perubahan bawa turun korban ke tempat yang lebih rendah.

Pencegahan :
Sebelum mendaki, beristiraatlah yang cukup. Makan jangan terlalu kenyang. Kurangi merokok dan minum alcohol.

• HIPOTERMIA
Adalah kondisi dimanashu tubuh y\turun hingga dibawah 35 C.
Gejala-gejala :
Perubahan tingkah laku yang tidak normal serta kurang konsentrasi.

Cara merawat :
1. Orang terkena hipotermia jangan sampai tertidur.
2. Beri makanan dan minuman yang hangat dan manis.
3. Ganti baju yang basah dengan yang kering.
4. Cari tempat yang aman dari hembusan angina
5. Maskkan ke dalam sleeping bag
6. Hindari inuman yang beralkohol, megandung caffeine dan rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalur Barat Laut

Jalur Barat Laut
Jalur Barat Laut