Perintah dan Signal Memanjat
Agar pemanjatan berjalan dengan lancar dan selamat, komunikasi yang jelas antara si pemanjat dan si pembelay sangat diperlukan. Untuk itulah setiap pemanjat perlu mengetahui perintah dan signal memanjat yang sudah baku dan umum digunakan secara internasional. Perintah ini diucapkan atau diteriakkan dalam bahasa Inggris.
Karena komunikasi ini teramat sangat PENTING untuk dimengerti dan disepakati antar sesama pemanjat, saya masih belum tau dan bertanya-tanya, apakah sudah ada terjemahan bahasa Indonesia yang umum dan standar. Pentingnya penerjemahan ini disebabkan pemanjat yang harus selalu siap meneriakkan perintah dan pembelay yang siap merespon tanpa harus berpikir dua kali (menterjemahkannya dalam bahasa yang langsung dimengerti).
Barangkali ini cuma pengandaian konyol tapi cukup masuk diakal. Bayangkan saja pemanjat yang berteriak “ROCK!” dan pembelay baru yang berusaha menerjemahkannya kedalam bahasa sehari hari, bisa jadi yang masuk kedalam otaknya yaitu celana ROK yang biasa dipake oleh kaum cewek atau juga musik Rock. Kalo lambat dalam penerjemahan dan enggak cepat merespon pembelay bisa jadi udah tertimpa bebatuan yang jatuh.
Dalam dunia panjat tebing teriakan “ROCK!” oleh pemanjat artinya sesuatu jatuh dari atas tebing. Rock artinya batu, tapi dalam prakteknya teriakan ini berarti apa aja yang jatuh dari atas dan dapat mencelakai/ melukai orang yang ada dibawah tebing, apakah itu si pembelay atau orang yang berada disekitar. Sesuatu yang jatuh itu bisa batu, kerikil, karabiner, alat proteksi atau benda lainnya. Pada saat mendengar teiakan ini, pembelay (dan siapa saja yang berada didasar tebing) diharapkan untuk mencari perlindungan untuk keselamatan tanpa membahayakan si pemanjat.
PERSIAPAN
Setelah pemanjat mengikatkan tali ke harnesnya dengan simpul figure eight dan simpul pengunci dan pembelay memasang tali, alat belay keharnesnya lakukan pengecekan balik: Pemanjat mengecek si pembelay dan sebaliknya. Setelah itu lakukan pengecekan ulang! Kalo semua sistem udah yakin betul dipasang dengan benar dan pemanjatan akan segera dilakukan si pemanjat mengucapkan On belay! kepada si pembelay. Kemudian si Pembelay yang sudah siap dengan tali dan alat belaynya yang terpasang ke harnes menjawabnya dengan ucapan Belay on! Kata belay on ini bisa diartikan “saya siap untuk menyetop kalo kamu jatoh!” Selanjutnya pemanjat bilang Climbing! dan dijawab dengan Climb on!
Pemanjat Arti Pembelay Arti
On belay! Udah siap? Belay on! Belay siap!
Climbing! Manjat sekarang! Climb on! Silahkan!
Slack! Ulur tali! Pembelay mengulurkan tali secukupnya.
Clipping! Mau klip sekarang Pembelay mengulurkan tali secukupnya.
Watch me! Liat aku!/ Liat kesini! (Pemanjat dalam posisi sulit dan bakalan jatuh) Pembelay bersiap sedia untuk mengunci tali yang bakal terulur saat pemanjat jatoh
Take! atau
Tension! Kencangkan talinya! (jangan ada yang terulur) Pembelay menarik tali yang terulur sampe tali lurus dan tegang
Falling! Jatoh! Pembelay menyetop jatuhnya pemanjat dengan kuncian alat belaynya.
Off belay! Tolong lepas belay-nya! Belay off! Belay udah dilepas!
Lower me! Turunin aku sekarang! Lowering! Mulai turun!
Taking in! Talinya mau ditarik sekarang! That’s me! Itu aku (yang kamu tarik)!
Di area pemanjatan yang populer dan banyak dikunjungi, sangat disarankan untuk saling meneriakan nama sipemanjat atau si pembelay. Tujuannya supaya enggak salah tangkap perintah dari pemanjat atau pembelay lain yang manjat bersebelahan dengan kita.
Beberapa kecelakaan dalam panjat tebing terjadi disebabkan miskomunikasi antara pemanjat dan pembelay. Sebagai contoh ada seorang pemanjat yang sedang timbal balik komunikasi dengan pembelaynya dan satu saat si pemanjat mengatakan ” OKAY!” yang artinya “Baiklah, kalo begitu”. Celakanya si pembelay salah mendengar dan diartikan “OFF BELAY!” (Lepaskan saya dari belay!). Tanpa konfirmasi ulang sipembelay melepas tali kermantel dan alat belay-nya. Kemudian “AAAAHHHHHHHH!” teriakan si pemanjat yang melayang jatuh dari puncak tebing.
Dari kisah nyata diatas kamu bisa menyimpulkan apalah artinya kenikmatan panjat pemanjat tanpa komunikasi yang jelas dan rasa percaya antara pemanjat dan pembelay. Teriakan “OKAY!” (baca: okey) terdengar mirip dengan “OFF BELAY!” (baca: of biley). Makanya lakukan pengulangan dan konfirmasi kalo kamu enggak jelas dan kurang pasti akan apa yang diucapkan oleh si pemanjat atau si pembelay.
Tak jarang saya ketemu pemanjat yang udah berpengalaman yang karena reputasinya sebagai pemanjat senior udah enggak mempedulikan dan menggunakan dasar-dasar perintah manjat-memanjat. Meskipun ini hak mereka, saya pribadi kurang suka sama sikap dan atitude seperti ini. Kalo mereka lupa itu masalah lain tapi kalo mereka sengaja enggak menggunakan perintah dan signal sebagai pemanjat senior itu bukannya memberikan contoh yang baik dan mereka beresiko dengan keselamatan mereka dan orang-orang yang mereka ajak manjat bersama
Minggu, 10 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar